






SLEMAN-Pada Kamis 25 Juli 2024, Peserta didik baru kelas VII SMP Negeri 1 Godean melakukan WKM (Wajib Kunjung Museum) sebagai salahsatu rangkaian dari MPLS. Anak-anak didampingi oleh Bapak dan Ibu Guru antusias mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan WKM dapat terlaksana dengan baik karena bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui program WKM Reguler adalah melaksanakan kegiatan kunjung museum yang difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan DIY secara keseluruhan. Program ini hanya disediakan khusus untuk sekolah formal. Fasilitas yang didapatkan berupa Tranportasi, Snack untuk makan pagi, makan siang dan Tiket Masuk (snack untuk makan pagi diberikan sebagai upaya membudayakan sarapan berdasarkan INPRES No 1/2010 tentang Percepatan Pencapaian Prioritas Pembangunan Nasional yang salah satunya adalah program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) untuk mengatasi masih banyak murid yang tidak sarapan). Kegiatan ini ditujukan kepada sekolah-sekolah mulai tingkat dasar/ SD (Sekolah Dasar sampai dengan tingat SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) (SMA/ SMK) (Negeri/ Swasta) (Umum/ Berkebutuhan Khusus/ SLB).
Kunjungan pertama di Museum Keraton, kedatangan rombongan SMP Negeri disambut dengan baik oleh bapak, ibu abdi dalem keraton. Peserta didik diberikan arahan dan penjelasan oleh tour guide keraton, mereka antusias menanyakan tentang koleksi unggulan Museum. Di Sitihinggil Keraton, ditampilkan panggelaran Wayang Kulit menambah antusias para peserta didik. Kunjungan kedua di Museum Sonobudoyo, dengan event Jogja Museum Expo 2024 kurang lebih 70 karya koleksi yang berasal dari museum-museum seluruh DIY untuk dipamerkan, selain itu dalam kolaborasi bersama Shanghai Art Collection Museum, akan ada 40 karya anak-anak dari Tiongkok yang juga dipajang dalam pameran. Seluruh koleksi telah dikurasi oleh para kurator untuk dapat menyesuaikan dengan storyline yang dirancang, dimana karya-karya tersebut mengandung gagasan-gagasan lokal yang memiliki nilai kearifan atau kebijaksanaan. Pameran yang berada di Gedung Saraswati, Museum Sonobudoyo. Kunjungan ketiga di Museum Pangeran Diponegoro yang dipandu Bapak M.Kasbolah, beliau adalah pemandu museum sekaligus anggota TNI AD yang memberikan penjelas tentang sejarah Pangeran Diponegoro. Koleksi Museum Monumen Pangeran Diponegoro Sasana Wiratama antara lain berupa senjata asli laskar Diponegoro seperti tombak, bandil atau martil baja, serta patrem dan candrasa yang merupakan senjata lascar wanita. Terdapat juga dua senjata keramat, yaitu sebuah keris dengan lekukan 21 seorang empu pada masa Kerajaan Majapahit serta sebuah pedang yang berasal dari Kerajaan Demak. Kedua senjata tersebut dipercaya dapat menolak bala. Koleksi lainnya berupa peralatan rumah tangga, yang terbuat dari kuningan, seperangkat alat gamelan milik Sri Sultan Hamengku Buwono II, meriam, dan batu Comboran yang digunakan untuk tempat minum Kuda. Salah satu koleksi unggulan museum ini adalah Tembok Jebol. Kono tembok berlubang tersebut dijebol oleh Pangeran Diponegoro dengan tangan kosong guna menghindari kepungan tentara Belanda. Program WKM (Wajib Kunjung Museum) Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta bagi para pelajar menggunakan Dana Keistimewaan. Program ini Merupakan Upaya Mendekatkan Museum Terhadap Generasi Muda.